yakinkah?

kita tak pernah tahu ke mana hati kita akan bermuara

kita tak pernah tahu ke mana hati kita  tertuju

akupun tak mengerti mengapa kamu dan hanya kamu

akankah langkah yang kita ambil tepat?

ataukah semua hanya persinggahan semu?

entahlah,

kita hanya berusaha menikmati alur yang sedang tuhan berikan

tapi,

kita semua bertujuan dengan hal baik atas kita.

akankah aku dan kamu akan menjadi kita?

 

nb : bimbang, karena saat meminta sesuatu sama Allah dan dikabulkan dengan cepat.

 

Maafkan Aku

Kau yang kukenal dulu, hanyalah seorang anak kecil yang masih suka bermain
Kau yang kukenal dulu, hanyalah seorang yang sedang mecari dunianya
Kau yang kukenal dulu, tak pernah sependiam ini
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang tak pernah mengenal malu
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang selalu asyik untuk berbagi canda
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang mampu membuatku melakukan permintaanmu
Kau yang kukenal dulu, menyapaku dengan ramah dan asyik saat kita berbincang di YM
Kau yang kukenal dulu, ah…
Kau…
Sebelum hal itu menjauhkan kita
Sebelum semua itu membuat kita jadi tak bertegur sapa
Sebelum semua itu membuat kita tak saling mengenal
Sebelum semua itu menghilangkan canda tawa kita
Terus terang, aku menyesal.
Hari ini, melihatmu tanpa senyum untukku
Hari ini, kau bahkan tak perlu repot-repot bertegur sapa seperti yang biasa kita lakukan dahulu
Hari ini, kau bahkan hanya sekedar berbasa-basi dengan pertanyaanmu
Hari ini, kau hanya menyapa temanmu, tanpa sedikitpun menyapaku yang jelas-jelas berada di situ, hei, bukankah aku juga temanmu?
Dan
Bahkan hari ini kau tak mengijinkanku lagi untuk memasuki duniamu selamanya
Tembok itu ada,
Berbagai cara aku lakukan untuk meminta maaf darimu
Bahkan kau tahu hal konyol yang aku lakukan -_-
dan? Katamu kau telah memaafkanku, tapi aku tak melihat itu.
Nol besar.
Apakah aku keterlaluan?
Apakah yang aku lakukan dahulu telah menyakitimu?
Apakah aku kelewatan?
Karena kali ini kau yang sangat keterlaluan.
Maafkan aku, teman.
Atau jika aku tak layak untuk di sebut temanmu lagi
Maafkan aku, kak. 

Rindu Ini

Rindu ini menggigit dan juga tercubit, ia sakit
Rindu ini payah, ia terbiarkan tumpah, ke segala arah
Rindu ini menggebu, datang dengan buru-buru membuatku tersipu
Rindu ini mengerang, ia senang, karena rindunya terkenang
Rindu ini dahsyat, ia terkuat, membuatku terjerat
Rindu ini tersapu sauh, ia jauh, hingga ku berpeluh
Dan hanya aku, yang merindukanmu seperti ini.

letter to you

Selamat malam, tuan
Senja menapaki dunia, tapi kita tak pernah menapaki mula
Bahagiakah dirimu, tuan?
Melihatmu bersamanya, melihatmu tertawa, melihatmu tersenyum
Aku tak pernah tahu, apa yang sudah terjadi antara kita
Bolehkah aku menganggap tak pernah ada dan tak pernah mengenalmu sebelumnya
Atau mungkin kita tidak ditakdirkan bertemu
Karena berkenalan denganmu tak pernah terlintas dalam kamus hidupku sebelumnya
Bagaimana bisa, kau menyakiti untuk yang kesekian kali
Bahkan sekarang, aku tak bisa mempercayai seorang lelaki seperti dulu aku mempercayaimu
Puaskah kau telah mengulang kebullshitanmu lagi
Benci?
Tidak, aku tak pernah membencimu tuan, bahkan sekarang setelah semua yang kau lakukan kepadaku
Aku hanya, hanya tak ingin mengenalmu lagi dan mungkin untuk selamanya
Lembaran kisah kita sudah aku buang bahkan sebelum aku membukanya dan menuliskannya
Menuliskan kenangan indah bersamamu, asam manis kehidupan yang kita jalani
Atau cerita tentang kita yang harus terkenang, tidak
Dan, untuk sekarang aku tak mau membuka hati untuk siapapun lagi.
Karena aku tak mau merasakan sakitnya lagi, tidak, aku tidak siap
Terimakasih tuan, telah memberikan buku kosong dan maaf aku telah membuangnya beserta kuncinya
Kau kehilangan lagi, tuan.
Mudah bagimu bukan? Mengumbar janji indah dan kemudian pergi dengan jumawa 

Penantian pagi

pagi ini, udara panas menyelimuti
Ia tidak terbiasa dengan gigilnya pagi.
Burung berkicau, ayam berkokok menya.but datangnya pagi
Aku? Di sini masih bermimpi.
Mimpi yg indah, yg membuatmu acapkali meresah
Akankah penantianmu berujung sia-sia?
Kita memang tak pernah tahu jodoh kita siapa
Tuhan memang kadang tak adil dalam memanah hati
Tapi yang kutau, jika seseorang itu layak untuk ditunggu, tunggulah ia.

lihatkah?

aku mungkin memang menyebalkan, kau pun tahu

aku bukanlah wanita yang hanya bisa berdiam jika terjadi suatu apa.

aku selalu memberontak, kau pun mengerti.

tapi satu yang tak kau pahami,

kesucian cinta untukmu ini aku jaga, hingga kini.

hingga semua tersesati. hingga semua tersakiti.

tak kah kau lihat?