Kau yang kukenal dulu, hanyalah seorang anak kecil yang masih suka bermain
Kau yang kukenal dulu, hanyalah seorang yang sedang mecari dunianya
Kau yang kukenal dulu, tak pernah sependiam ini
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang tak pernah mengenal malu
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang selalu asyik untuk berbagi canda
Kau yang kukenal dulu, adalah seorang yang mampu membuatku melakukan permintaanmu
Kau yang kukenal dulu, menyapaku dengan ramah dan asyik saat kita berbincang di YM
Kau yang kukenal dulu, ah…
Kau…
Sebelum hal itu menjauhkan kita
Sebelum semua itu membuat kita jadi tak bertegur sapa
Sebelum semua itu membuat kita tak saling mengenal
Sebelum semua itu menghilangkan canda tawa kita
Terus terang, aku menyesal.
Hari ini, melihatmu tanpa senyum untukku
Hari ini, kau bahkan tak perlu repot-repot bertegur sapa seperti yang biasa kita lakukan dahulu
Hari ini, kau bahkan hanya sekedar berbasa-basi dengan pertanyaanmu
Hari ini, kau hanya menyapa temanmu, tanpa sedikitpun menyapaku yang jelas-jelas berada di situ, hei, bukankah aku juga temanmu?
Dan
Bahkan hari ini kau tak mengijinkanku lagi untuk memasuki duniamu selamanya
Tembok itu ada,
Berbagai cara aku lakukan untuk meminta maaf darimu
Bahkan kau tahu hal konyol yang aku lakukan -_-
dan? Katamu kau telah memaafkanku, tapi aku tak melihat itu.
Nol besar.
Apakah aku keterlaluan?
Apakah yang aku lakukan dahulu telah menyakitimu?
Apakah aku kelewatan?
Karena kali ini kau yang sangat keterlaluan.
Maafkan aku, teman.
Atau jika aku tak layak untuk di sebut temanmu lagi
Maafkan aku, kak.